Jumat, 27 September 2013

Motivasi Manajemen

PENDAHULUAN


Pada pembahasan tentang motivasi ini lebih mengarah kepada individu atau sekelompok individu atau organisasi. Dimana memberi motivasi kepada individu atau kelompok adalah suatu kegiatan terpenting dalam dunia manajemen. Individu atau kelompok biasanya akan tergabung dalam sebuah organisasi, yang mana dalam setiap organisasi tersebut pasti menginginkan pencapaian sebuah tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peranan manusia sangat penting di dalamnya. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh organisasi, maka dipahami dahulu motivasi manusia yang bekerja pada organisasi tersebut.


Motivasilah yang menentukan prilaku manusia untuk bekerja atau bisa disebut juga sebagai cerminan sederhana dari motivasi. Setiap manusia membutuhkan serta menginginkan sesuatu dalam aktivitasnya sehari-hari, dimana kebutuhan seseorang itu berbeda dengan kebutuhan dan keinginan orang lain. Perbedaan tersebut mengalami proses mental yang terjadi dalam diri sendiri, proses mental merupakan persepsi pada diri yang bersngkutan dan proses pembentukannya merupakan proses belajar seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihat dan dialami pada lingkungan sekitarnya. Dengan sikap yang berbeda maka motivasi melakukan aktivitas dalam memanfaatkan sesuatu yang dihadapinya akan berbeda juga.


Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas tentang apa itu motivasi? Kemudian menjabarkan jenis-jenis dari motivasi, dari mana saja sumber motivasi, dan juga akan dijelaskan tentang teori motivasi.

PEMBAHASAN


MOTIVASI


A. Definisi Motivasi


Untuk mengerti apa itu motivasi,kita mulai dahulu dari mengutarakan apa yang bukan motivasi. Mengapa? Karena banyak orang keliru dalam memandang motivasi sebagai ciri kepribadian. Artinya ada orang yang punya motivasi dan ada pula yang tidak. Meskipun dalam praktik, manajer juga dapat mencap karyawan tertentu sebagai orang yang tidak termotivasi, sedangkan ilmu manajemen tidak memberikan pelajaran yang seperti itu. Apa yang benar-benar kita ketahui, bahwa motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Tentu saja setiap individu memiliki cara dorongan motivasi yang berbeda dari satu situasi ke situasi yang lainnya baik antar individu maupun dalam diri individu itu sendiri.[1]


Hasibuan (1999), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sehingga motivasi adalah penggerak bagi manusia untuk bertingkah laku, yang juga di istilahkan sebagai driving force. Pendapat ini juga di dukung oleh Jones (1997) yang mengatakan bahwa motivasi adalah kaitan yang memiliki hubungan dengan suatu proses yang membangun dan memelihara perilaku kesatu tujuan. Sedangkan Siagian (1995) mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau menggerakkan dan motivasi itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, dan tindakan seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun pribadi masing-masing anggota.[2]


Wexley dan Yukl (dalam As’ad,2001) memberikan batasan mengenai motivasi sebagai the process by which behavior is energized and directed. Seperti yang dikemukakan oleh Wexley dan Yukl (1997) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau suatu keadaan yang dapat menjadi motif. Jadi, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan sebuah semangat kerja seseorang, agar mereka dapat bekerja sama agar dapat efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai tujuan ( dalam Hasibuan, 1999). Sedangkan Robbins (dalam Hasibuan, 1999) mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu.


Hamalik (1993) mengatakan ada dua prinsip yang dapat digunakan dalam meninjau motivasi, yaitu :


1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses


2. Menentukan karakter dari proses ini


Motivasi tidak hanya sekedar mempengaruhi tingkat prestasi kerja seseorang tetapi ada juga yang lainnya seperti ; mempengaruhi pengatahuan, sikap, kemampuan, pengalaman, dan persepsi peranan.[3]


Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi ialah proses kesediaan melakukan suatu usaha tingkat tinggi untuk mencapai sebuah tujuan atau sasaran dari organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut dalam memuaskan kebutuhan sejumlah individu. Di dalam penjelasan tentang motivasi terdapat tiga unsur kunci didalamnya, yaitu : upaya, sasaran organisasi, dan kebutuhan.[4]



B. Jenis-jenis Motivasi


Didalam jenis-jenis motivasi ada dua kategori yang dikelompokkan, yaitu Elemen Penggerak Motivasi dan Bentuk Motivasi.


Bagian yang termasuk kedalam elemen penggerak motivasi adalah sebagai berikut : [5]


1. Kinerja ( Achievement )


Melalui Achievement Motivation Training (AMT), enterpreneurship memiliki sikap hidup berani mengambil resiko untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi agar dapat dikembangkan. Seperti yang diungkapkan oleh David McCleland tingkat needs of achievement merupakan kunci keberhasilan seseorang.


2. Penghargaan ( Recognition )


Penghargaan biasanya dalam bentuk pengakuan atas suatu kinerja seseorang yang telah mencapai tujuan. Bisa juga penghargaan dalam bentuk piagam, karena bisa menjadi stimulus yang kuat dibandingkan hadiah berupa uang atau barang.


3. Tantangan ( Challenge )


Tantangan biasanya akan menimbulkan kegairahan atau semangat untuk meyelesaiakan sebuah tantangan tersebut. Ketika tantangan itu mudah untuk didapat berarti sudah bisa dikategorikan sebagai kegiatan rutin sehari-hari.


4. Tanggung Jawab ( Responsibility )


Tanggung jawab kelompok dalam mata rantai suatu proses produksi merupakan QCC (Quality Control Circle = PMT / kelompok mutu terpadu) tanggung jawab bersama.


5. Pengembangan ( Development )


Pengembangan kemampuan baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi stimulus yang kuat bagi tenaga kerja suatu perusahaan untuk bersemangat dan giat dalam pengembangan produktivitasnya.


6. Keterlibatan ( Involvement )


Adanya involvement tidak hanya menciptakan rasa memilki (sense of belonging) dan rasa bertanggung jawab ( sense of responbility ),tetapi juga menimbulkan rasa mawas diri untuk bekerja lebih baik dan menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu.[6]


7. Kesempatan ( Oppurtunity )


Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk meraih kemajuan yang tinggi, tidak akan menjadi stimulus untuk berprestasi atau bekerja produktif.[7]


Kemudian yang kedua yaitu bentuk-bentuk dari motivasi diantaranya:


1. Kompensasi Bentuk Uang


Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu mempunyai reputasi dan memang sudah selayaknya seperti itu. Walaupun kurang tepat, jika semua orang akan berbuat apa saja untuk meningkatkan pendapatan uang mereka. Rasa takut kehilangan pekerjaan dan sumber uang merupakan stimulus kerja yang efektif, karena uang merupakan keperluan yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupannya.


Pemberian kompensasi pada tenaga kerja akan menimbulkan pengaruh prilaku. Yang pertama pada keanggotaan, yang mana pengaruh paling luas dalam mempengaruhi karyawan pada semua tingkat pendapatan. Yang kedua negatif dari sudut pandang perusahaan dan cendrung terbatas hanya pada karyawan yang pendapatannya tidak lebih dari tingkat standar kehidupan yang layak dan cendrung menganggap kompensasi bentuk uang tidak seimbang dengan yang dikerjakannya.


2. Pengarahan dan Pengendalian


Pengarahan ditujukan untuk menentukan dan melarang jenis perilaku tertentu. Sedangkan pengendalian untuk mengukur hasil kerja dan campur tangan apabila hasil yang dicapai kurang memuaskan. Fungsi pengarahan mencakup kedalam proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan Management by Objective ( MBO ) manajemen berdasarkan sasaran. Fungsi pengendalian hanya meliputi penilaian kerja, pemeriksaan mutu dan pengukuran hasil kerja.[8]


Jalan yang baik harus dilakukan untuk meningkatkan mutu penyeliaan dengan seleksi dan pelatihan yang lebih baik, dan merencanakan kembali proses pengarahan dan pengendalian sehingga digunakan dengan hemat, selektif, dan dilakukam dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikian tujuan motivasi kerja akan terwujud.


3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif


Pola kerja yang sudah dilakukan seringkali akan menimbulkan kebosanan dan menimbulkan hambatan produktivitas. Karena manajemen menyadari sumber masalahnya pada pengaturan pekerjaan, mereka menanggapi dengan berbagai teknik yang efektif dan tidak efektif. Diantara teknik tersebut yaitu; menyesuaikan tuntutan pekerjaan dengan kemampuan seseorang, manajemen partisipatif, serta usaha mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan yang membosankan kepada instrumentalia, untuk beristirahat, atau kepada sarana yang lebih fantastis.


4. Kebajikan


Kebajikan merupaka sebuah tindakan yang diambil sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi pekerja baik itu perasaan maupun sikap. Dengan kata lain kebajikan adalah usaha memmbuat pekerja bahagia. Usaha manajemen yang paling banyak dilakukan untuk mengembangkan pekerjanya adalah pelatihan penyeliaan atau bagian berupa kursus singkat mengenai tata prilaku manjemen dan sebagainya.


Pada perusahaan besar kebajikan mengambil bentuk yang sesuai dengan kelayakan dan kesopanan yang diberikan oleh manajemen sumber daya manusia dalam hubungan mereka dengan tenaga kerja. Sementara itu kegiatan serimonial dan berwisata menjadi berkurang. [9]


C. Sumber Motivasi


“ Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik acuan.”
(QS At Tiin 95: 4)


Semua yang ada didunia ini beserta isinya merupakan ciptaan Allah, termasuk manusia. Allah tidak menginginkan manusia yangdicipatkanNya menjadi hina, sehingga Allah memberikan sifat-sifat yang mulia dan indah kepada setiap manusiaNya yang menjadi dasar modal untuk berhasil.


Bercita-cita besar dan berpikir majulah,karna kita diciptakan untuk tidak menjadi orang yang kalah. Sehingga setiap langkah yang kita buat merupakan langkah-langkah kemenangan.


Allah swt berada sedekat urat nadi kita, Ia tak ingin melihat kita jatuh tetapi Ia menginginkan kita berhasil. Maka Allah akan senantiasa mendampingi anda, dengan suara-suara hati yang merupakan sifat-sifatNya. Apabila kita terjatuh, maka sadarlah dan bangkit karna masih banyak ilmu yang belum Allah berikan kepada kita. Pelajari kegagalan yang didapat, kemudian cari jawaban mengapa bisa terjadi dan bangkit kembali untuk bisa menang kembali. Untuk memulai ini semua dimulai pada diri sendiri baru kemudian dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat atau teman-teman kerja termasuk juga lingkungan. Mereka semua merupakan sumber motivasi yang paling dekat dengan kehidupan kita selain meminnta pertolongan kepada Allah swt.


Dunia merupakan aset, amanah, sekaligus ujian yang penuh tantangan bagi setiap individu sekaligus wujud pembuktian kualitas diri manusia. Kekuatan sugesti adalah sebuah energi yang paling berpengaruh dalam diri manusia. Rahasia keberhasilan adalah terus-menerus mengingat bahwa kita pribadi lebih baik daripada yang sudah dipikirkan biasanya.[10]


D. Teori Motivasi


1. Teori Kepuasan


Teori ini berdasarkan pendekatan faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu serta menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Ada beberapa tokoh yang mempelopori teori ini, diantaranya sebagai berikut :


a. Abraham H. Maslow dengan teori Hierarki


Teori ini dikembangkan oleh Maslow ia mengemukakan bahwa kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan kedalam lima hierarki kebutuhan, yaitu:


1) Kebutuhan Fisik, dimana kebutuhan seseorang akan makanan,minuman, tempat tinggal, kepuasan seksual, dan kebutuhan fisik lainnya.


2) Kebutuhan Keamanan, yang mana keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi juga kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi.


3) Kebutuhan Sosial, seperti kasih sayang menjadi bagian dari kelompoknya, diterima oleh teman-teman dan persahabatan.


4) Kebutuhan harga diri, dimana terbagi atas dua yaitu faktor harga diri internal seperti penghargaan diri, otonomi, dan pencapaian prestasi dan ada juga faktor harga diri eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.


5) Kebutuhan aktualisasi diri mempunyai ciri-ciri yang berbeda dari ciri yang lainnya yaitu:


a) Tidak dapat dipenuhi dari luar, karena harus dipenuhi dengan usaha pribadi


b) Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri ini biasannya seiring dengan jenjang karir seseorang dan tidak semua orang memiliki jenjang yang seperti ini.


Pertumbuhan dan pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri sendiri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu dicapai oleh seseorang tersebut.


Kekuatan teori maslow ini terletak pada kemampuannya untuk mendalami jenis-jenis kebutuhan dan motifa apa yang mendorongnya. Sementara itu segi kelemahannya bahwa kebutuhan yang selalu bertingkat sesuai urutannya tidak selamanya benar dan konsisten selain itu kategori dari kebutuhan cenderung hanya ditentukan secara umum.


b. Teori dua faktor menurut Frederick Herzberg


Teori motivasi yang menyatakan bahwa faktor intrinsik terkait dengan kepuasan dan motivasi kerja, sedangkan faktor ekstrinsik terkait dengan ketidakpuasan kerja. Kemudian ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang yaitu sebagai berikut:


1) Faktor pemeliharaan (maintenance factors)


Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan.


2) Faktor motivasi (motivation factors)


Faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang yang bersangkutan (intrinsik) faktor motivasi ini mencakup ;


a) Kepuasan kerja


b) Prestasi yang diraih


c) Peluang untuk maju


d) Pengakuan orang lain


e) Kemungkinan pengembangan karir


f) Tanggung jawab


c. Teori Motivasi Prestasi Menurut David Mc. Clelland


Pada teori ini banyak kebutuhan diperoleh dari kebudayaan, ada tiga kebutuhan yang dikemukakan :


a) Kebutuhan akan kinerja ( needs for achievement)


b) Kebutuhan akan afiliasi (needs for for affiliation)


c) Kebutuhan akan kekuasaa ( needs for power )


Saran yang diajukan oleh David diantaranya :


a) Individu mengatur tugas sedemikian rupa sehingga mereka menerima umpan balik secara berkala atas hasil karyanya, hal ini akan memberikan informasi untuk mengadakan modifikasi.


b) Individu hendaknya mencari model kinerja yang baik, individu yang berhasil dan pemenang serta menggunakan mereka sebagai teladan


c) Individu hendaknya memodifikasi citra diri mereka sendiri


d) Individu hendaknya mengendalikan imajinasi, berpikir secara realistis dan positif.


d. Teori Motivasi Konvensional Menurut F.W. Taylor


Dengan teori ini dapat disebutkan bahwa seseorang akan mau berbuat atau tidak berbuat didorong oleh ada atau tidak adanya imbalan yang akan diperoleh oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haruslah berusaha memberikan imbalan berbentuk materi, agar bawahannya bersedia diperinntah melakukan suatu pekerjaan.


2. Teori Proses


Teori proses mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana prilaku dikuatkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Tiga teori proses yang merupakan karya dari Victor H. Vroom sebagai berikut :


a. Teori Harapan


Merupakan kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja keras dalam melaksanakan pekerjaanya. Teori harapan didasarkan atas harapan, nilai dan pertautan. Ada daya tarik dari teori ini antara lain :


1) Adanya imbalan


2) Adanya perhitungan terhadap imbalan dimana memerlukan pemahaman dan pengetahuan tentang nilai apa yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan.


3) Menyangkut terhadap harapan yang menekankan pada apa yang realistik dan rasional.


b. Teori Keadilan


Menekankan bahwa ego manusia selalu mendamkan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatif sama. Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objective, bukan atas dasar suka atau tidak suka.


c. Teori Penguatan


Didasarkan atas hubungan sebab akibat perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya promosi bergantung pada prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Teori pengukuhan terdari dari dua jenis yaitu :


1) Pengukuhan positif


2) Pengukuhan negatif


3. Teori Modern


Teori ini cendrung lebih kuat karena didukung oleh hasil riset. Apa saja teori dan pendekatan motivasi yang mana terdapat enam teori :


a. Teori tiga kebutuhan


1) Kebutuhan akan pencapaian prestasi, ialah dorongan untuk unggul, berprestasi menurut serangkaian standar, agar berusaha keras agar berhasil dalam pencapaian tujuan.


2) Kebutuhan akan kekuasaan, ialah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dengan cara yang sebenarnya, tidak akan mereka lakukan jika tidak dipaksa.


3) Kebutuhan akan afiliasi, ialah keinginan akan hubungan antar pribadi yang bersahabat dan erat.


b. Teori penentuan sasaran


Pada teori ini pendapat bahwa sasaran spesifik ( rinci) meningkatkan kinerja dan sasaran yang sulit bila diterima menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada sasaran yang mudah.


c. Teori penguatan


Teori ini adalah perilaku yang merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Setiap akibat yang langsung mengikuti tanggapan yang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan diulang.


d. Teori perancangan pekerjaan yang memotivasi


Cara penggabungan tugas-tugas untuk membentuk pekerjaan yang lengkap akan ada jangkauan pekerjaan diamana akan ada jumlah tugas berbeda-beda yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu beserta frekuensi pengulangan tugas-tugas tersebut. Kemudian ada juga pemekaran pekerjaan yang terdapat perluasan pekerjaan secara horisontal dengan meningkatkan jangkauan pekerjaan.


e. Teori kesetaraan


Teori ini mengatakan bahwa karyawan memperbandingkan rasio input hasil pekerjaanya dengan rasio orang lain yang relevan yang kemudian mengoreksi setiap ketidaksetaraan.


f. Teori pengharapan


Teori ini menyatakan bahwa individu cendrung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan berdasarkan daya tarik hasil tersebut bagi orang itu.


PENUTUP


Jadi dapat disimpulkan bahwa motivsi ialah suatu dorongan yang dilakukan bagi diri sendiri untuk pencapaian sebuah tujuan yang diinginkan. Kemudian ada beberapa bentuk motivasi diantaranya kompensasi bentuk uang, pengarahan dan pengendalian, penetapan pola kerja yang efektif, dan kebajikan. Kemudian teori motivasi dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu teori motivasi, teori proses dan teori modern.



DAFTAR KEPUSTAKAAN


Siswanto. Penganntar Manajemen. PT Bumi Aksara, Jakarta : 2005.


Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Kencana. Jakarta: 2009.


Robbins, Stephen. Manajement. PT Indeks. Jakarta: 2007.


Terry, George. Prinsip-prinsip Manajemen. PT Bumi Aksara. Jakarta: 2000.


Ginanjar Agustian, Ary. Emotional Spiritual Quotient. Jakarta. Arga Publishing: 2008.



[1] Stephen P. Robbins and Mary Coulter. Manajemen Cet. 1. Jakarta: PT Indeks. 2007. 128-130
[2] Dr. Edy Sutrisno, M.Si. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. 2009. 116-117
[3] Ibid. Manajemen Siumber Daya Manusia.
[4] Ibid. Manajemen.
[5] Dr. H. B. Siswanto, M. Si. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2005. 122
[6] Ibid. Pengantar Manajemen, hal: 122-124.
[7] Ibid.hal :122-124.
[8] Ibid.hal: 124-125.
[9] Ibid .hal:125-127
[10] Ary Ginanjar Agustian. Emotional Spiritual Quotient. Jakarta. Arga Publishing: 2008.hal:120-123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar