Senin, 30 September 2013

Kontradiksi Perjanjian Lama Terhadap Sains 4

Riwayat kedua tentang penciptaan alam yang termuat
dalam Kitab Kejadian sesudah riwayat pertama, dengan
tanpa peralihan (transisi) dan tanpa komentar, tidak
menjadi sasaran kritik yang dilancarkan terhadap
riwayat pertama.

Kita harus ingat bahwa riwayat ini berasal dari periode
yang jauh lebih kuno, kira-kira 3 abad. Riwayat ini
pendek sekali, akan tetapi membicarakan juga penciptaan
manusia dan surga dunia di samping membicarakan
penciptaan bumi dan langit secara sangat singkat.
Beginilah bunyinya:

Fasal 2, 4b-7

4. "Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa
itu dijadikan, tatkala diperbuat Tuhan Allah akan
langit dan bumi.

5. Pada masa itulah belum ada tumbuh-tumbuhan di atas
bumi dan tiada pokok bertunas di padang, karena belum
lagi diturunkan Tuhan Allah hujan kepada bumi dan belum
ada orang akan membelakan tanah itu.

6. Melainkan naiklah uap dari bumi serta membasahkan
segala tanah itu.

7. Maka dirupakan Tuhan Allah akan manusia itu daripada
debu tanah dan dihembuskannya nafas hidup ke lubang
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi suatu nyawa
yang hidup adanya."

Itulah; riwayat Yahwist yang terdapat dalam Bibel yang
kita miliki sekarang. Apakah riwayat ini yang kemudian
ditambah dengan riwayat Sakerdotal, memang dari
permulaan adalah sangat singkat? Tak ada orang yang
dapat mengatakan bahwa teks Yahwist pernah dipotong,
dan tak ada pula orang yang dapat mengatakan bahwa
beberapa baris yang kita miliki itu merupakan segala
sesuatu yang termuat dalam teks yang lebih kuno
daripada Bibel mengenai penciptaan alam.

Sesungguhnya riwayat Yahwist tersebut tidak menyebutkan
terbentuknya bumi dan langit. Riwayat tersebut hanya
memberi gambaran bahwa ketika Tuhan menciptakan
manusia, tak terdapat pohon-pohonan di atas bumi (belum
pernah ada hujan), meskipun air yang datang dari dalam
bumi menutupi dataran bumi. Teks selanjutnya memberi
konfirmasi karena ayat 8 mengatakan: "Maka diperbuat
Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di sebelah
Timur, maka di sanalah ditaruhnya akan manusia yang
telah dirupakannya itu." Dengan ayat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pohon-pohonan tumbuh pada waktu yang
sama dengan diciptakannya manusia. Ini secara ilmiah
tidak benar, manusia muncul di atas bumi lama setelah
tumbuh-tumbuhan ada, walaupun kita tidak tahu berapa
juta tahun perbedaan antara dua kejadian itu.

Itulah satu-satunya kritik yang dapat dilontarkan
kepada teks Yahwist. Dengan tidak mengatakan bahwa
manusia diciptakan Tuhan bersamaan dengan diciptakannya
alam dan bumi, dua hal yang dikatakan oleh teks
Sakerdotal sebagai dua hal yang terjadi dalam satu
minggu, teks Yahwist terhindar dari kritik berat yang
dilontarkan orang terhadap teks Sakerdotal.



--------------------------------------------------------------------------------BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar